IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Keuangan

Indonesia Bakal Tingkatkan Impor Litium Dari Australia, Buat Apa?

By Aurelia Tanu 2 years ago Keuangan
SHARE

Pada hari Selasa (14/2/2023), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B Pandjaitan bertemu dengan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese. Salah satu isu yang dibahas dalam pertemuan ini adalah mengenai industri baterai Lithium. 

Ia mengklaim saat ini Indonesia sedang berkonsentrasi mengembangkan sektor baterai lithium sebagai sumber energi untuk mobil listrik. Selain itu, dia berniat mendirikan RI sebagai produsen baterai. Oleh karena itu ia bertujuan untuk memperluas impor lithium dari Australia untuk mencapai tujuannya, yaitu menjadikan Indonesia sebagai pembuat baterai lithium terbesar di dunia.

Luhut menambahkan, kesepakatan kerja sama ekonomi hijau dan transisi energi antara Indonesia dan Australia telah ditandatangani pada 2021. Hal itu, menurutnya, merupakan bukti kerja sama dalam upaya menurunkan emisi gas rumah kaca dan mengurangi dampak perubahan iklim. Menurut Luhut, konferensi kali ini meningkatkan dan meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi kedua negara yang sebelumnya terkendala oleh wabah dan krisis dunia.

Dia mengklaim bahwa dengan meningkatkan kolaborasi semacam ini, kedua negara akan mendapat keuntungan secara ekonomi dan dapat membantu memenuhi kebutuhan dunia yang meningkat akan baterai lithium-ion. Selain bertemu perdana menteri, sebelumnya ia juga menghadiri pertemuan dengan para pengusaha litium di Negeri Kanguru tersebut.

Menurutnya, meskipun Indonesia kaya akan nikel, modal itu masih belum mampu mengangkat Indonesia sebagai raja baterai kendaraan listrik dunia. Hal ini dikarenakan Indonesia kekurangan litium, yang merupakan bahan utama pengembangan industri baterai kendaraan listrik.

You Might Also Like

Penurunan Harga Cryptocurrency: Bitcoin Turun 4% Menjadi $42.200

Presiden Jokowi Menyarankan Bank untuk Mengucurkan Uang Tunai; Kemana Arusnya?

Regulator AS: Penyelesaian dengan Binance Jadi Contoh Bagaimana Regulasi Perusahaan Kripto

Mastercard Siap Borong Saham Lagi, Dividen Naik!

Bitcoin Menggebu di Atas $40,000, Sentimen Positif Merajai

TAGGED: Australia, Impor, Indonesia, Litium
Aurelia Tanu February 16, 2023 February 16, 2023
Previous Article Inflasi AS Tetap Tinggi, Apakah The Fed Akan Menaikkan Suku Bunga Lagi?
Next Article PT Adaro Energy (ADRO) Bakal Gelar Buyback, Siapkan Dana Hingga Rp 4 Triliun
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?