Data pemerintah mengungkapkan bahwa harga konsumen AS meningkat secara signifikan pada bulan Februari, dan Federal Reserve (The Fed) diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar seperempat poin persentase pada minggu berikutnya dan dengan jumlah yang sama pada bulan Mei.
Sebelumnya, pasar keuangan telah mengantisipasi kenaikan suku bunga setengah poin pada pertemuan Fed 21-22 Maret untuk melawan inflasi yang kuat hingga akhir pekan lalu. Namun, beberapa ahli memperkirakan bahwa runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB) dan risiko yang lebih luas terhadap sistem keuangan akan menyebabkan Fed menaikkan suku bunga tidak lebih dari seperempat poin persentase pada pertemuannya minggu depan.
Selain itu, Goldman Sachs dan Bank of America mengatakan mereka memperkirakan Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga tiga kali lagi tahun ini, mengangkat perkiraan mereka setelah data menunjukkan inflasi yang persisten dan pasar tenaga kerja yang tangguh. Setelah data AS baru-baru ini, bank investasi Eropa UBS juga mengatakan pihaknya memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps pada pertemuan bulan Maret dan Mei, yang dapat meninggalkan suku bunga dana Fed pada kisaran 5%-5,25%.
Mayoritas ekonom yang disurvei oleh Reuters sebelum data terbaru mengatakan mereka memperkirakan Fed akan menaikkan suku setidaknya dua kali lebih banyak dalam beberapa bulan mendatang, dengan risiko kenaikan suku bunga masih lebih tinggi. Sementara itu, tak ada satu pun dari mereka mengharapkan penurunan suku bunga tahun ini.