IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Keuangan

Standard Chartered Bakal Menjual Bisnis Di Yordania, Apakah Ini Buntut Dari Krisis Perbankan?

By Aurelia Tanu 2 years ago Keuangan
SHARE

Hingga kini, krisis sektor perbankan yang terjadi di Barat masih menjadi sorotan masyarakat. Berawal dari kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) di Amerika Serikat, kemudian Credit Suisse di Eropa yang juga nyaris mengalami hal yang sama. Sementara itu, kabar terbaru dari sektor perbankan juga datang dari Standard Chartered. 

Bank yang berpusat di Inggris ini menyatakan bahwa mereka akan menjual bisnisnya di Yordania. Selain itu, Standard Chartered juga berencana keluar dari enam negara lainnya di Afrika dan Timur Tengah. Sebagai informasi, semua operasi Standard Chartered di Yordania, dari perbankan swasta hingga perbankan komersial dan kelembagaan, telah disetujui untuk diakuisisi oleh Arab Jordan Investment Bank (AJIB). Dalam pernyataan yang sama, semua karyawan Standard Chartered juga akan ditransfer ke AJIB.

Menurut CEO Standard Chartered Afrika dan Timur Tengah, Sunil Kaushal mengatakan bahwa penjualan perusahaan dilakukan sesuai dengan tujuan dunia untuk meningkatkan efisiensi, menyederhanakan operasi, dan lebih memusatkan sumber daya di tempat-tempat dengan potensi terbesar untuk perkembangan. 

Sebaliknya, AJIB mengatakan bahwa pembelian tersebut dirancang untuk meningkatkan pangsa pasar di Yordania, yang telah berkembang sejak membeli unit HSBC pada tahun 2014 dan Bank Nasional Kuwait pada tahun 2022. Dalam beberapa pekan terakhir, keresahan di industri perbankan telah meningkat menjadi menjadi kekhawatiran yang serius. Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan bahwa peningkatan stabilitas keuangan menimbulkan ancaman dan mendesak semua negara untuk berhati-hati.

Di Amerika Serikat, bank kecil sudah menjadi korban. Terjadi perpindahan simpanan nasabah dari bank kecil ke bank besar dengan nilai yang signifikan. Dampaknya, bank kecil bisa kekurangan modal. Menurut statistik dari Federal Reserve, simpanan di bank-bank kecil turun US$ 119 miliar menjadi US$ 5,46 triliun selama pekan 15 Maret. Namun, simpanan di bank-bank besar naik US$ 67 miliar menjadi US$ 10,74 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen masih khawatir krisis keuangan dapat menyebar, terutama ke bank-bank kecil setelah kematian SVB.

You Might Also Like

Penurunan Harga Cryptocurrency: Bitcoin Turun 4% Menjadi $42.200

Presiden Jokowi Menyarankan Bank untuk Mengucurkan Uang Tunai; Kemana Arusnya?

Regulator AS: Penyelesaian dengan Binance Jadi Contoh Bagaimana Regulasi Perusahaan Kripto

Mastercard Siap Borong Saham Lagi, Dividen Naik!

Bitcoin Menggebu di Atas $40,000, Sentimen Positif Merajai

TAGGED: AS, Credit Suisse, Krisis perbankan, Standard Chartered, SVB, Yordania
Aurelia Tanu March 27, 2023 March 27, 2023
Previous Article Apakah Filipina Akan Mengikuti Jejak Indonesia Untuk Tetap Mempertahankan Suku Bunganya?
Next Article Laba PT Aneka Tambang (ANTM) Naik 105% Di Tahun 2022, Kok Bisa?
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?