IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Ekonomi

Terancam Resesi, Ekonom AS Desak The Fed Lakukan Pemangkasan Suku Bunga Darurat

By Aurelia Tanu 10 months ago Ekonomi
Image source: AP/ economist.com
SHARE

[Medan | 8 Agustus 2024] Di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa Amerika Serikat (AS) akan mengalami resesi ekonomi karena data ekonomi yang semakin memburuk, Profesor Keuangan Wharton School, Jeremy Siegel, mendesak Federal Reserve (The Fed) untuk segera memangkas suku bunga acuannya demi menstabilkan situasi.

Siegel merekomendasikan pemangkasan darurat sebesar 75 basis poin secepatnya pekan ini. Menurutnya, pasar saham global sedang bergejolak, dengan Indeks Wall Street merosot sekitar 3% pada awal pekan ini.

Elon Musk, salah satu orang terkaya di dunia, juga mengkritik The Fed terkait kebijakan suku bunga. Dalam komentarnya di platform X, Musk menyatakan bahwa The Fed perlu memangkas suku bunga kebijakannya dan menyebut bank sentral AS konyol karena belum melakukan pemangkasan hingga kini.

Sebagai informasi, The Fed pernah melakukan pemangkasan suku bunga darurat sebelumnya. Pada 2001, bank sentral AS memotong suku bunga acuannya sebanyak 50 basis poin. Namun, berbeda dengan Siegel, Ekonom Annex Wealth Management, Brian Jacobsen, menyatakan bahwa pemangkasan suku bunga darurat belum diperlukan karena kondisi ekonomi masih terkendali.

Chief Executive Officer (CEO) Goldman Sachs Group Inc, David Solomon, juga memperkirakan bahwa The Fed akan menghindari langkah darurat untuk menurunkan bunga acuan guna menghindari ekonomi AS jatuh ke jurang resesi. Namun, Goldman Sachs meningkatkan kemungkinan resesi AS tahun depan dari 15% menjadi 25%. Meskipun begitu, mereka berpendapat bahwa perekonomian secara keseluruhan tetap stabil tanpa ketidakseimbangan keuangan yang besar, dan The Fed memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga jika diperlukan.

Goldman Sachs memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan mendatang, dengan syarat pertumbuhan lapangan kerja meningkat. Jika data ketenagakerjaan masih lemah, penurunan sebesar 50 basis poin bisa terjadi pada bulan September.

 

You Might Also Like

BI Pangkas Suku Bunga ke Level 5,50%!

Sri Mulyani Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 2026 di Rentang 5,2%-5,8%

China Pangkas Suku Bunga, BI Bakal Ikutan?

Usai Defisit 3 Bulan, APBN April 2025 Surplus Rp 4,3 Triliun

Ada Tarif AS, Produksi Industri dan Penjualan Ritel China Melambat

TAGGED: pemangkasan suku bunga, suku bunga AS, suku bunga The Fed, The Fed
Aurelia Tanu August 7, 2024 August 8, 2024
Previous Article Naik 7% di Juli 2024, Kinerja Ekspor China Masih di Bawah Ekspektasi Pasar
Next Article Resmi Melantai, Saham Global Sukses Digital (DOSS) Tembus ARA!
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?