Pada hari Senin (10/7/2023), harga minyak di Asia merosot karena investor berhati-hati menjelang perilisan data ekonomi baru dari Amerika Serikat (AS) dan China pada minggu ini. Adapun, harga minyak mentah berjangka Brent turun 55 sen atau 0,7% menjadi US$ 77,92 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS anjlok 0,4% atau 29 sen menjadi US$ 73,57 per barel.
Meskipun begitu, harga minyak masih mendapatkan dorongan dari proyeksi pengurangan pasokan minyak mentah dari Arab Saudi dan Rusia. Sebagai informasi, Arab Saudi akan memperpanjang pemotongan produksi 1 juta barel per hari (bpd) hingga Agustus. Sementara itu, Rusia akan memangkas ekspor minyak mentah sebesar 500 ribu barel per hari.
Adapun, data AS pada Jumat lalu yang menunjukkan bahwa pertumbuhan upah yang masih kuat dan sedikit penurunan tingkat pengangguran minggu ini, kemungkinan akan membuat Federal Reserve (The Fed) tetap menaikkan suku bunganya pada pertemuan Juli mendatang. Sebagai informasi, hampir semua pejabat The Fed pada pertemuan bulan Juni mengindikasikan adanya kemungkinan pengetatan lebih lanjut, namun hanya pada kecepatan yang lebih lambat.